Monday, September 26, 2016

Trend kamera 2016, yang saat ini hits




Selalu menarik membahas gear dalam sebuah hobi. Kalo hobi otomotif, pasti menarik membahas velg, audio, bodi kit dan lain-lain. Begitu juga dengan fotografi. Kamera apa yang dipakai, lensa apa yang digunakan, tidak pernah luput dari pembahasan.
Mundur kebelakang. saya ingat, saat dulu saat memakai SLR menjadi sesuatu yang cool. Tanpa memandang detail brand dan series apa paka kamera tersebut, selama pakai SLR pada tahun 2004an menjadi sebuah "starter kit to be cool kid".
Lalu seiring perkembangan, semuanya mulai mengetahui tentang SLR, dan semakin mahal gear anda. Maka semakin ganteng lah anda. Canon misalnya, series 3 digit selalu lebih oke dari kamera poket, series 2 digit selalu lebih oke dari 2 digit, series 1 digit selalu lebih oke dari 2 digit. Begitu juga dengan lensa yang dipakai. Belum menjadi fotografer kalo anda belum memakai ring merah atau termos.
Beranjak lagi, ada fase dimana saat itu (mungkin hingga saat ini) kelompok anti mainstream yang ingin ikut dalam trend photography tapi menginginkan sesuatu yang berbeda. Misalnya penggunaan beragam macam lomo atau juga foto langsung jadi seperti Fuji Instan.

Atau ada juga trend filter-filter instagram yang menjadi sangat-sangat hits, beragam applikasi seragam juga bermunculan, yang hanya menjual filter-filter warna-warna vintage. Apalagi dulu instagram hanya bisa digunakan oleh pengguna IOS (apple user) yang membuat dia semakin eksklusif. Yang ternyata saat saya melihat foto-foto jaman dulu yang menggunakan filter tersebut, waww filter-filter tersebut terlalu ekstrem.

Lalu akhirnya, sampai pada trend yang berkembang saat ini. Fujifilm dengan x100 series dan xt series bisa dibilang game changing, dengan gambar yang mempunyai contrast tinggi, saturasi yang berkilau tapi tetap sejuk dimata. Lalu yang paling utama adalah body fisiknya yang saat menarik, cafe-genic katanya. Sebenarnya ini bukan hal baru, sebelumnya Olympus juga sempat mengembangkan kamera dengan body yang ramping, tapi memang hasilnya tidak sebar fuji. Saya sendiri memang tidak hapal semua trend yang ada. Terlewat mungkin pembahasan Leica, fullframe kamera atau yang lain.

Tapi saya ini saya sedang dalam proses menjual kamera yang menjadi cover blog post ini (Fujifilm x100s). Bukan, ini bukan karena saya tidak ingin mengikut trend. Hanya saja saya mencoba menyampingkan trend yang ada dan lebih focus kepada hasil dari foto yang dihasilkan. Mencoba mengumpulkan portofolio dengan baik dan benar. Atau sekedar mencoba hunting foto untuk di publish di Sosial Media, tetapi dengan gear seadanya.

Sesuatu yang perlu diingat adalah fotografi berbeda dengan otomotif yang saya coba jabarkan di awal. Jika kesenangan otomotif pada “mendandani kendaraan”, fotografi pada intinya adalah bagaimana menghasilkan sebuah foto yang bagus.

Tapi kalo beranggapan trend tidak ada gunanya juga tidak sepenuhnya benar. Karena dengan adanya trend bisa dibilang hobi ini bertumbuh pesat dan memunculkan beberapa peluang bisnis didalamnya. Dari segi pemakai, ketika memakai kamera yang sedang dalam trend juga bisa membuat rasa percaya diri muncul dan seharusnya bisa menghasilkan foto yang lebih baik dari pada anda tidak percaya diri akan kamera anda gunakan.

No comments:

Post a Comment