Danny Santos adalah nama yang muncul saat saya mengetik “potrait stranger streetphotography”. Saya hampir setengah jam lalu lalang di website resmi dia (http://www.dannyst.com/). Dan benar saja, karya-karyanya sudah sangat matang. Hampir dari semua aspek sepertinya dia miliki.
Sebut saja referensi saya kurang.
Tidak jauh-jauh, hanya berkaca dari negara sebelah, singapura.
Bukan karena indonesia tidak punya yang serupa.
Tapi saat googling, beliaulah yang keluar.
Iya, paling tidak begitu yang muncul dari mesin pencarian saya.
Membahas semua aspek tadi, keberanian adalah hal paling sulit sekaligus bekal paling berguna dalam streetphotography menurut saya. Tidak usah satu orang secara khusus, bahkan mengangkat kamera di keramaian saja sering saya lewatkan. Di web-nya Danny bercerita bahwa dia meminta izin kepada orang yang akan dia foto. Dia tidak kenal orang tersebut tetapi berkenalan saat itu di medan perang. Dia memang bercerita bahwa pasti ada yang menolak dan ada juga yang mau dengan senang hati. Tapi ketika ada yang setuju dia benar-benar bisa memanfaatkan dengan baik. Atau ada perbedaan orang Singapura dengan orang Indonesia? Entahlah.
Komposisi, dia selalu bisa memberikan komposisi yang hampir sama persis untuk project Shooting Strangers-nya. Ini bukan hal yang mudah, karena sesuai dengan judulnya, dia mendokumentasikan orang-orang tidak dia kenal. Bahkan untuk untuk urusan komposisi, dia bisa meletakkan obyek tertentu di bawah cahaya, sehingga ada permainan shadow yang menarik. Dan untuk project-project lain, komposisi Danny juga sangat patut diperhitungkan.
X-factor, entah ini bisa dibilang aspek penting atau tidak. Tapi melihat foto-foto dia yang baru, gears yang dipakai pasti bukan sembarangan. Dari kamera, lensa dan editing fotonya membuat saya semakin kagum dengan beliau.
Berkaca dari Danny,
Memang masih jauh,
Bahkan ini bukanlah strangers
Jadi inilah #resignphotoseries untuk minggu ini.
Enjoy.
No comments:
Post a Comment