Thursday, August 25, 2016

Eye Contact #resignphotoseries

Hampir semua karya seni akan menarik jika ada hubungan dengan langsung dengan kita.
Entah lagu, lukisan, patung ataupun foto-foto saya nanti.
Iya, saya menganggap foto-foto saya sebuah karya seni.







Memberikan sebuah informasi yang belum diketahui mungkin juga akan menarik, tapi lebih umum jika sesuatu, tidak hanya karya seni, bisa apapun itu, akan memiliki nilai lebih jika mempunyai hubungan dengan kita.

Hubungan itu juga bisa tercipta dari berbagai cara, tapi yang akan dibahas di sini adalah pentingnya komunikasi yang terbangun antara obyek foto dengan penikmat foto tersebut. Lebih rinci yang saya bahas disini adalah saat kita melihat mata dari obyek foto tersebut, atau secara biasa disebut dengan eye contact.

Saya sering menemukan foto yang sudah sangat bagus secara teknik, baik angle, komposisi, pencahayaan, editan dan hal-hal lain yang tidak sepenuhnya saya ketahui, tetapi menjadi kurang “berkesan” karena si obyek tidak melihat kekamera.

Sebaliknya, sering juga foto dengan segala teknik yang bisa dikatakan kurang, tapi dengan komunikasi yang dibangun antara obyek foto dan penikmat foto membuat foto tersebut bernilai lebih. Foto tersebut bisa "berbicara lebih".

Menurut saya sendiri, hal ini tercipta karena memang mata adalah jendela dari diri seseorang. Atau sebatas seperti kutipan yang sudah sering kita dengar, "mata tidak bisa bohong". Nah disinilah streetphotography mengambil peran, bagaimana indahnya menangkap momen secara jujur, bukan hanya momen tapi gesture badan dan ekspresi dari obyek foto tersebut tanpa ada yang ditutup-tutupi. Mungkin inilah sebabnya kenapa foto candid selalu menjadi menarik.

Tidak berlaku baku, pasti.
Ini bukan aturan.
Tapi bisa tercermin dalam beberapa foto berikut.

Enjoy.







No comments:

Post a Comment